Kamis, 14 Januari 2016
FOKUS
Alhamdulillah. Semoga Allah Yang Maha Menatap, Menjadikan kita orang-orang yang senantiasa terlimpahi hidayah-Nya, sehingga selamat dunia dana akhirat. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang memiliki kemampuan fokus. Mukmin yang kuat, lebih kuat dan lebih dicintai oleh Allah dibanding mukmin yang lemah. Mukmin yang lemah dan yang kuat dua-duanya terdapat kebaikan, namun mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai Allah. Jadi kalau kita memupuk kekuatan berarti kita memupuk kebaikan dan memupuk kedudukan di sisi Allah Swt, kalau niat dan caranya benar.
Sumber kekuatan seorang mukmin datang atau bersumber dari kekuatan adalah disiplin, islam mengajarkan disiplin, sebagai contoh orang yang disiplin olahraga cenderung fisiknya lebih kuat, orang yang disiplin menghapal ingatannya lebih kuat, orang yang disiplin ibadah, zikir, doa imannya lebih kuat jadi kalau kita mendengar kekuatan ini sebagai jalan agar kita lebih dicintai oleh Allah Swt. Selanjutnya sumber kekuatan seorang mukmin yaitu fokus, nah ini akan yang akan kita bahas.
Islam mengajarkan kita fokus agar kita menjadi lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Swt. Fokus adalah sumber kekuatan dari Allah untuk kita, Insya Allah.
"Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-pertama berserah diri(muslim)."(QS.An'am[6]:162-163). Ini fokus niat, niat itu ada tiga tempat yaitu diawal sebelum melakukan sesuatu niatnya harus ikhlas tapi ditengah juga harus dijaga niat karena bisa belok kiri kanan dan sesudahnya niat ini juga harus dipelihara karena ada peluang tergelincir. Orang-orang yang fokus niatnya bagus dia akan mempunyai kekuatan, orang yang niatnya berbuat sesungguhnya karena Allah Swt maka akan lebih baik, orang yang tidak ikhlas akan semangat jika ada yang memuji, tidak semangat karena tidak ada yang memuji, patah semangat kalau dicaci tapi kalau orang yang ikhlas tidak berpengaruh mau dipuji atau tidak dipuji karena orang ikhlas tidak butuh pujian, bukannya cuek tapi fokus ke Allah, kalau cuek tidak fokus kemana-mana, tapi orang ikhlas fokus Allah menerima tidak.
Orang ikhlas dia akan tahan dan istiqomah karena dia tahu bahwa kedudukan dimata Allah akan diterima kalau dia konsisten, makanya orang yang ikhlas itu mantab saja dan orang yang ikhlas yang fokus dengan penilaian Allah baiknya pasti sampai kedalam hati bukan baik kemasannya saja, karena dia tau bahwa Allah tidak bisa dibohongi, Allah Swt. mengetahui, mencatat, membalas semua amalan kita tidak ada yang luput dari Allah Swt. Jadi ingat fokus yang pertama yaitu fokus niatnya.
Fokus yang kedua bagaimana kita rambu-rambunya itiba kepada Rasul, tidak boleh mengarang apalagi dalam hal ibadah, ibadah itu dilarang kecuali kalau dicontohkan dan diperintahkan, kalau muamalah dibolehkan kecuali yang dilarang tapi kalau ibadah dilarang kecuali yang diperintahkan, maka jauhilah segla bentuk yang tidak ada kaitan dengan bagaimana keteladanan Rasullullah, makin banyak kita mempelari sunah-sunah nabi, keteladanan, kepemimpinan beliau dalam rumah tangga dan dalam muamalah, makin kita merujuk kepada beliau fokus, akan terangkat sendiri akhlaknya, karena Beliau dijadikan figur sentral keteladanan.
Ya Allah yang Maha Melihat, yang Maha Mendengar, tetapkanlah hati ini ya Rabb, jadikanlah hati ini yang selalu ingat kepada Mu, selalu yang merasakan indahnya hidup bersama, jadikan hati ini yang tidak pernah berpaling dari Mu, jangan biarkan ada yang mencuri hati ini dari Mu Ya Allah, jadikan apapun yang kami lakukan yang halal kami perbuat benar-benar hanya karena Mu, hanya dijalan Mu, hanya untuk Mu, hanya agar kami merasakan indahnya cinta Mu, Ya Allah golongkan hati ini hati yang tidak pernah berharap selain harap dari Mu Ya Allah,yang tidak peranha takut selain takut jauh dari Mu, takut tersisih dari sisi Mu, takut Engkau tidak suka kepada kami, takut tidak bisa pulang tidak bisa menatap Mu Ya Allah, jangan cabut nikmat ini Ya karim.
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung-Jakarta
Resume Kajian Cahaya Hati 03 Februari 2015
Editor : Ateng Adhitya Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar