Resume Kajian Tauhiid
bersama KH. Abdullah Gymnastiar
Tgl. 25 Jan 2016 di Masjid BI
Doa Nabi Yunus saat berada di dalam ikan sangat mustajad Laa Ilaaha Illa Anta Subhaanaka Inni Kuntu Minazh Zhaalimin (Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat aniaya).
Dan mengandung pelajaran:
1. Kita harus selalu huznudzon ke Allah. Ketentuan Allah pasti baik. Allah Maha tahu keadaan kita, lebih dari kita sendiri.
2. Allah memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Mungkin di awal kita tidak paham apa hikmahnya tapi Allah tidak pernah salah dalam memberi ketentuan.
3. Sabar diperoleh dengan latihan. Jika mendengar ceramah, tidak melulu langsung sholeh tapi kematangan seseorang diperoleh dengan jatuh bangun dalam tahapan kehidupannya, di situlah kita diuji.
4. Mesti getir, sakit, perih dan dalam, percayalah Allah Maha Baik dengan berbagai ketentuan-Nya. Contoh: kisah nabi Yunus yang berada di perut ikan.
5. Keberanian kita untuk selalu berhuznudzon kepada Allah adalah obat kegetiran masalah kita.
6. Meski hati bergulat antara perih dengan usaha berhuznudzon kepada Allah.
7. Jika ada makhluk menyakiti kita, sesungguhnya masalah itu berasal dari dosa kita.
8. Mengaku kepada Allah tentang dosa-dosa diri. Berhenti menyalahkan orang lain atas musibah yang kita hadapi. Dosa dapat mengundang cinta Allah jika kita benar-benar mengakui dengan jujur dosa-dosa kita dan memohon ampun atas hal tersebut.
9. Jika datang sebuah musibah, tahan emosi diri. Ambil wudhu dan sholatlah. Ada Allah yang Maha Tahu segalanya.
10. Periksa kualitas sholat kita.
Semoga Allah memudahkan kita untuk selalu menjadi hamba-Nya uang berhuznudzon pada-Nya dan menjadikan Allah sebaik-baiknya tempat bergantung.
Wallahualam bishawab.
Terima kasih kepada semua sahabat yang berkenan hadir di kajian tauhid. Semoga Allah selalu menjaga kita dalam ketaatan terhadap-Nya. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar