Ikhlas Mendoakan Sesama
Dalam pergaulan sehari-hari, kita pastinya pernah diminta oleh saudara, tetangga, teman, atau kenalan lainnya, untuk mendoakannya. "Tolong daoakan saya ya!" Entah saat itu dia sedang menghadapi ujian di sekolah, hendak mencari kerja, memulai sebuah usaha, atau pun bersyukur atas kelahiran ananknya.
Sebetulnya, tanpa diminta pun sebaiknya kita mendoakan mereka. Ambil contoh, ketika ada seseorang yang selalu berbuat baik kepada kita, doakan dia. Atau, dalam sebuah urusan kita terpaksa meminta bantuan seseorang, dan saat kita tidak mampu membalasnya. Maka, selain mengucap terima kasih, doakanlah dia dengan ikhlas.
Kita sangat layak untuk membalas kebaikan orang-orang rajin menolong atau mereka yang sering terbebani oleh kita. Yang dituntutoleh Islam bukan sekadar membalas , akak tetapi membalas dengan sesuatu yang lebih baik. Kalau kita tidak bisa , ucapkan terima kasih dengan tulus, lalu serius dan ikhlas mendoakannya. Mengapa demikian? Tujuannya adalah agar kemulian (izzah) kita tetap terjaga dan tidak lantas turun menjadi beban bagi orang lain.
Doakanlah mereka selepas shalay yang lima waktu, atau kalau ingin lebih leluasa, doakan mereka selepas Tahajud. Berdoalah sesering dan sebanyak mungkin. Mohonkan agar Allah Ta'ala melimpahi aneka kebaikan, dimudahkan segala urusannya, dan dijauhkan dari bala bencana. Sesungguhnya, Allah tidak akan pernah bosan mendengar dan mengabulkan doa kita. Dan, tidak perlu bagi kita untuk memberitahukan apa doa kita kepadanya, semisal lewat SMS. Misalnya selepas Tahajud kita kirim dia pesan via SMS, WA, atau BBM, "Ya Allah, disaat yang mustajab, hamba mendoakan sahabatku ini. Balaslah semua kebaikannya. Engkaulah Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. Kabulkanlah, ya Tuhanku Yang Maha Pemurah."
Jika demikian, apakah benar kita mendoakan dia? Atau, sebenarnya kita hanay memberi informasi, bahwa kita sedang Tahajud dan kita teringat kepadanya. Lalu mersa kalau sering SMS akan diartikan saleh sehingga mau nikah dengan kita?
Hal terpenting dalam mendoakan orang lain bukan agar dia tahu kalau kita sudah mendoakannya, akan tetapi bagaimana agar doa tersebut diijabah Allah."Apabila salahseorang mendoakan saudaranya sesama muslim tanpa diketahui oleh yang didoakan, maka para malaikat berkata, 'Amin dan semoga engkau memperoleh pula seperti apa yang engkau doakan itu'." (HR.MUSLIM dan Abu Daud).
Ketika yang kita mohonkan dikabulkan Allah, kita pun jangan merasa punya jasa, walaupun doa kita memang kuat. Hal semacam ini akan sangat dekat dengan ujub. Ada teman sedang mengikuti tes masuk kerja misalnya. Kita kemudaian mendoakannya karena dia sering menolong kita. Meski kita sering mendoakannya sampai berderai air mata, tetapi saat dia diterima, kita tidak usah jadi ikut-ikutan keren karena merasa doa kita yang diijabah.
Jadi saudaraku, balaslah kebaikan orang dengan ikhlas. Walaupun yang bisa kita berbuat hanya mengucap terima kasih dan berdoa. Sesudah itu diam dan serahkan semuanya kepada Allah.
Nikmati senang mendoakan kebaikan bagi hamba-hamba Allah yang lain. Inilah sebentuk sedekah kita kepada mereka, sekaligus sebentuk kebahagiaan kita melihat orang lain mendapatkan pertolongnan-Nya.
Oleh: KH. Abdulallah Gymnastiar (Aa Gym)
Ikhtiar meraih ridha Allah Swt.
editor: Ateng Adhitya Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar