Istiqamah Pun Karomah
Terhadap kedua orang ini, kita biasanya akan langsung membandingkan dan tanpa sadar kita pun meremehkan orang yang ahli ibadah. Padahal, kita tidak boleh berbuat demikian. Kita tidak begitu saja meremehkan sang ahli ibadah karena hanya sedikit 'keburukan' yang tampak dari dirinya.
Imam Ibnu Atha'illah berkata, "Jika engkau melihat seorang yang ditetapkan oleh Allah menjaga wiridnya dan, sampai lama tidak juga menerima karunia keistimewaan dari Allah, maka jangan engkau remehkan pemberian Allah kepadanya, karena belum terlihat padanya tanda orang arif dan keindahan orang cinta kepada Allah. Sebab sekiranya tidak ada karunia dari Allah, maka tidak mungkin adanya wirid."(al-Hikam).
Istiqomah dalam beribadah itu termasuk karunia Allah yang sangat mahal. Tidak semua ahli ibadah ('abidin) memiliki tingkat keyakinan haqul yaqin kepada Allah. Boleh jadi orang yang ibadahnya tidak pernah lepas, tetapi kemuliaan akhlaknya belum secemerlang orang yang sudah-sudah dan benar-benar yakin kepada Allah. Mengapa? Karena makhrifat itu adalah hak Allah Ta'ala.
Lalu, bagaimana dengan yang seorang lagi, yang tetap tenang ketika kehilangan motor. Mungkin saja motor yang dicuri pencuri tadi sebetulnya juga motor curian. Dia sengaja diam supaya tidak ketahuan. Tentu bukan begitu maksudnya. Yang jelas, ketenangan orang itu adalah gambaran seorang 'arifin. Orang yang sudah makrifat kepada Allah Ta'ala.
Ahli ibadah adalah yang masih mudah goyah, tetapi seorang 'arifin memiliki keyakinan yang sangat kuat kepada Allah walau amal ibadahnya belum banyak. Keyakinan yang kuat bukan melalui ibadahnya yang baru sedikit. Tapi biasanya melewati ujian yang bertubi-tubi, besar, dalam, dan pahit. Ujian demi ujian itu yang mengikis mata hatinya menjadi lebih cemerlang. Mata hatinya seakan telah melihat "Allah Ta'ala".
Jadi, jangan meremehkan orang yang Istiqomah dalam beribadah walaupun belum menampakkan karomah. Sesungguhnya ahli ibadah itu sendiri merupakan karunia Allah yang sangat besar dan Istiqomah pun sebetulnya adalah sebentuk karomah.
Oleh: KH. Abdulallah Gymnastiar (Aa Gym)
Kajian Ikhtiar meraih ridha Allah Swt.
editor: Ateng Adhitya Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar